Sebelum anda meneruskan bacaan anda ini saya ingatkan kepada anda yang Muslim namun tidak terbiasa dengan gaya penjabaran ayat-ayat Qur'an secara ilmiah untuk segera memalingkan situs anda dari sini karena dalam penulisan ini saya akan mempergunakan tafsiran yang lebih moderat daripada apa yang pernah anda baca.
Rasulullah Muhammad Saw al-Amin sang Paraclete telah
bersabda:
Hadist diatas, menceritakan salah satu tanda-tanda dari
sudah mendekatnya hari kiamah, hari dimana pengadilan Allah akan segera berlaku
bagi para makhluk-Nya. Hari dimana semua makhluk bernyawa akan diminta
pertanggungan jawab atas seluruh perbuatan yang pernah dilakukan selama
hidupnya.
Berkaitan erat dengan hadist diatas kita bisa melihat
dalam sabda Rasul dalam tiga buah hadistnya yang lain :
Hadist-hadist diatas menurut hemat penulis, tidak bisa
kita tafsirkan sambil lalu saja, disaat-saat seperti sekarang ini, mungkin kita
bisa sama-sama memberikan pemahaman dan makna yang baru terhadapnya sesuai
dengan situasi dan kondisi jaman yang berlaku.
Nabi Muhammad Saw menceritakan bahwa kiamat itu sudah
sangat dekat, dan beliau Saw juga telah memberikan beberapa nubuat mengenai
tanda-tanda semakin mendekatnya hari tersebut, dan dalam kesempatan kali ini,
kita akan membahas 4 diantaranya terlebih dahulu.
Bahwa dalam semua jaman yang telah berlalu kita
mengenal terbitnya matahari yang terlihat oleh manusia setiap paginya selalu
dari arah timur, matahari merupakan satu sumber energi yang bisa menerangi bumi
dari kegelapan, membangkitkan pertumbuhan makhluk-makhluk hidup baik itu
manusia, hewan hingga tumbuh-tumbuhan atau mungkin pula didalamnya termasuk
makhluk-makhluk halus sebangsa Jin.
Matahari dalam kaitan dengan Hadist diatas memiliki
kesamaan dengan ajaran agama yang membimbing manusia dari jalan kesesatan,
kegelapan pandangan maupun pemikiran kearah pencerahan, kearah hidayah atau
cahaya kebenaran.
Agama yang mampu membangkitkan pertumbuhan makhluk
hidup, membina mental dan spiritual agar dapat berperan aktif didalam
menjalankan roda kehidupan diatas dunia sebagai satu tugas yang diembankan oleh
sang Pencipta, menjadi Khalifah dibumi.
Matahari yang selama ini terbit dari arah Timur bisa
kita tafsirkan sebagai munculnya ajaran-ajaran Allah yang mempengaruhi umat
manusia dari sebagian besar bagian timur dunia seperti tanah Yerusalem,
Palestina hingga semenanjung Arabia.
Cahaya Allah sebagaimana yang pernah disinggung oleh
Nabi Musa dalam kitab Ulangan 33:2, telah pernah terbit dari pegunungan Sinai,
Seir dan pegunungan Paran didalam kawasan Timur Tengah.
Ajaran yang berisikan petunjuk, pembimbing serta
pencerahan kepada manusia untuk menjadi pedoman hidupnya bergerak dan berputar,
muncul tenggelam sebagaimana cahaya matahari yang terkadang tampak maupun
terhalang.
Ajaran para Nabi yang telah begitu banyak pudar karena
nafsu keserakahan manusia terhadap dunia dan emosi yang mendorong rasa fanatisme
berlebihan terkadang lebih banyak membuat ajaran-ajaran kebenaran itu terpuruk,
terpecah dan berkesan membingungkan.
Arah perpindahan terbitnya matahari dari timur kebarat
didalam sabda Nabi Muhammad Saw diatas bisa juga kita berikan penafsiran bahwa
cahaya kemenangan Islam, kebangkitan Islam akan muncul dari negeri-negeri Barat.
Negeri-negeri yang kita kenal memiliki pengikut
mayoritas penyembah berhala dan pendewaan terhadap manusia yang didalam kacamata
orang-orang terdahulu adalah sangat mustahil bisa terjadi justru akan menjadi
cikal-bakal bersinarnya kembali Islam keseantero dunia.
Sebagaimana yang kita ketahui, merupakan satu kenyataan
yang tidak terbantahkan bahwa jumlah pengunjung gereja diberbagai negeri-negeri
dibarat semakin menunjukkan prosentasi yang menurun, padahal dinegeri-negeri
tersebut berbagai sarana telah melimpah-limpah untuk menjadi seorang Nasrani
sejati.
Orang-orang Eropa dan Barat sudak tidak dapat diharap
lagi untuk menjadi bumi yang subur bagi perkembangan ajaran Nasrani, yang dewasa
inipun telah menjadi hanya seperti adat, bukan sebagai suatu ajaran agama yang
harus dimengerti dan disadari secara jelas.
Begitulah tampaknya ajaran Nasrani telah dan akan
kehilangan tempat berpijak serta basis yang amat kuat dan kaya raya karena
umumnya orang-orang disana telah mampu bersikap kritis dan mau terbuka terhadap
akal pikirannya mengenai kebenaran yang ditunjang oleh penemuan-penemuan ilmu
pengetahuan modern.
Negeri-negeri yang dahulunya merupakan ajang kebiadaban
dunia, penuh sentimen ras, pendeskreditan wanita dan lokalisasi kemaksiatan
lainnya kini telah berubah menjadi satu negeri yang memiliki tim ahli, memiliki
orang-orang pandai, peneliti dan segudang ilmuwan yang kelak akan menghantarkan
mereka dan umat Islam lainnya kepada kebenaran ajaran yang dibawa oleh
Rasulullah Muhammad Saw hampir 15 abad yang silam.
Dari sejarah kita ketahui bahwa sekian banyak para ahli
dari bidang Astronomi, Geologi, Kedokteran, Biologi dan seterusnya yang berasal
dari negeri barat menemukan fakta-fakta kevalidan al-Qur'an yang tidak mungkin
bisa ditulis dan dikarang oleh seorang anak manusia ditengah gurun pasir yang
hampa ilmu pengetahuan terhadap tantangan dunia ilmiah abad 20-an.
Pencerahan yang diberikan Allah terhadap para penduduk
dinegeri barat ditamsilkan oleh Nabi Muhammad Saw sebagai munculnya matahari
dari arah barat yang akan menyinari bumi kepada keterangan, kepada cahaya
kebenaran yang berlandaskan wahyu dan ilmu pengetahuan.
Saat itulah orang-orang akan menyadari bahwa betapa
mereka selama ini sebenarnya sudah terlalu jauh mengadakan
penyimpangan-penyimpangan dari ajaran para Nabi dan mereka bermaksud untuk
kembali kepada ajaran Islam yang hakiki, Islam yang dianut oleh Nabi Ibrahim,
Nabi Ismail, Nabi Ishaq, Nabi Musa, Nabi 'Isa dan Nabi Muhammad Saw.
Namun Rasul menggambarkan bahwa saat itu sudah akan
sangat terlambat bagi mereka untuk menyadari kebenaran itu, kebiasaan yang sudah
mengurat akar didalam hati dan keyakinan mereka selama ini telah membuat
kebanyakan dari mereka bingung dan memakan buah simalakama. Tidak mudah untuk
membunuh pemahaman dan doktrin-doktrin yang melekat didalam diri mereka sejak
dari anak-anak.
Hal ini telah difirmankan oleh Allah didalam al-Qur'an
:
Bahkan didalam kitab Bible sendiri kita dapati
pernyataan 'Isa al-Masih :
Hal ikhwal Hadist Nabi mengenai perpindahan arah sang
matahari dari arah terbitnya yang di Timur menjadi ke wilayah Barat disambung
dengan kemunculan raja angkara murka yang disebut Dajjal yang akan menimbulkan
huru-hara diatas dunia.
Dajjal merupakan satu lambang kejahatan yang akan
melanda setiap jamannya sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw bahwa semua Nabi
terdahulu-pun telah mengingatkan umatnya akan keberadaan dan ulah Dajjal-dajjal
yang merusak.
Dajjal digambarkan oleh Rasulullah Muhammad Saw sebagai
satu perwujudan yang hanya bisa memandang dengan sebelah mata adalah sebuah
bentuk dari kezoliman, ke-egoisan, keculasan serta kepicikan yang akan melanda
umat manusia.
Dalam satu Hadistnya, Rasul menjelaskan perihal Dajjal
ini secara lebih luas :
Hadist diatas memberikan refleksi kepada kita, betapa
akan datang suatu masa dimana orang yang berpegang pada kebenaran akan dianggap
telah berhadapan dengan sesuatu yang menggerahkan, sesuatu yang membakar dan
dapat menghanguskan.
Suatu jaman dimana fitnah merajalela, kebenaran bisa
dibeli, hal yang putih bisa dibalikkan menjadi hitam dan begitupun sebaliknya,
abad dimana perzinahan telah dianggap biasa, wanita telah memakai pakaian namun
tidak ubahnya seperti telanjang, perampokan, pembunuhan serta makar dianggap
sesuatu yang biasa, sebaliknya mereka yang giat menekuni ilmu-ilmu agama, mereka
yang sholat dan mengadakan pengajian maupun tablig keagamaan malah dianggap
sesuatu yang lucu dan kekanak-kanakan malah tidak jarang dicap sebagai
orang-orang fundamentalis dalam konotasi negatif.
Pada saat itu Nabi menyarankan agar orang-orang yang
beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, tetap beristiqomah, memiliki pendirian yang
mantap dan tegas didalam berakidah, beramaliah serta beragama sebab hal itu akan
menghantarkan mereka kepada jalan Allah yang lurus, menjadi hamba-hamba Allah
yang bertaqwa yang syurga dan kenikmatan Allah telah menantikannya.
Berpindahnya kebesaran Islam dari Timur ke Barat yang
dilambangkan oleh Rasul sebagai perpindahan arah terbit matahari akan disusul
dengan kemunculan orang-orang yang berlaku sombong, picik dan culas yang
disymbolkan sebagai Dajjal yang berusaha menjatuhkan ajaran Allah yang haq akan
diikuti dengan munculnya kembali sosok 'Isa al-Masih dan al-Mahdi yang bahu
membahu didalam menumpas kebatilan dan keberadaan Dajjal.
Kehadiran 'Isa al-Masih pada periode akhir jaman bisa
merupakan satu makna figuratif atau kiasan dari pemahaman dan kesadaran manusia
terhadap ajaran 'Isa al-Masih yang hakiki, pengajaran yang tidak pernah
menyimpang dari hukum Nabi-nabi sebelumnya dan mempunyai satu relevansi yang
erat sekali terhadap pengajaran Nabi Muhammad Saw yang datang setelah
berakhirnya masa kenabian 'Isa al-Masih kepada Bani Israil sekitar 600 tahun
sebelum diutusnya sang Paraclete agung itu.
Kita lihat dari kacamata sejarah, betapa banyaknya Ahli
Kitab yang mulai merenungi ajaran agamanya dengan membuka pintu objektivitas dan
keterbukaan atas doktrin-doktrin yang ada didalam kitab sucinya.
Berapa banyak para pemikir dan cendikiawan Nasrani
mulai tidak bisa menerima perbedaan pemahaman antara pengajaran 'Isa yang sejati
dengan yang mereka hadapi didalam dakwahan gereja yang bersumberkan kepada
Paulus, inilah salah satu bentuk penafsiran bahwa kehadiran 'Isa al-Masih
tersebut akan mematahkan kepercayaan akan penyaliban dan kematiannya serta
menghilangkan kebiasaan memakan babi.
Beragam studi dan perbandingan telah dilakukan dalam
kalangan Yahudi dan Nasrani untuk mendapatkan nilai kebenaran yang sesungguhnya,
dan kebanyakan dari mereka akhirnya beralih untuk mengedepankan kelimuwanan dan
kecendikiawanan masing-masing didalam menelaah dan mengkaji hingga rata-rata
dari mereka akan sampai pada satu titik pemberhentian kepada ajaran yang dibawa
oleh Muhammad Saw.
Munculnya pemahaman Saksi Yehovah, Kaum Essenes serta
ditemukannya gulungan laut mati yang lebih dikenal dengan sebutan Dead Sea
Scroll didalam gua Qumran adalah salah satu contoh kecil dari kembalinya ajaran
Nabi 'Isa al-Masih putera Maryam.
Kita lihat dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda :
Umat Muhammad Saw senantiasa berhadapan dengan
orang-orang yang ingin melepaskan mereka dari keyakinan dan keteguhan akidahnya
yang umumnya disebabkan oleh mereka-mereka yang menganut ajaran Nasrani (baca:
Kristenisasi), sebagai suatu pertolongan dari Allah terhadap orang-orang yang
beriman ini yaitu dengan dikembalikannya kebenaran yang pernah disampaikan oleh
'isa al-Masih yang merupakan dasar dan tokoh utama yang menjadi panutan kaum
Masehi.
Kehadiran risalah 'Isa yang sejati ini bertepatan
disaat terbit fajar dari Baitul Maqdis, yaitu mulai tercerahkannya orang-orang
cendikiawan dan ahli kitab akan kesalahan keyakinan yang telah mereka anut
selama ini.
Waktu terbit fajar adalah saat dimana matahari mulai
muncul menyinari bumi, yaitu dikala kesadaran mulai menyelimuti para penganut
kitab Bible terhadap kandungan-kandungan yang ada didalamnya dan berganti dengan
memahami kandungan ajaran Muhammad Saw.
Tampilnya keberadaan 'Isa al-Masih ini menurut Hadist
Nabi diatas akan turun kepada al-Mahdi, sebelum kita berbicara mengenai hal ini,
mari terlebih dahulu kita mengerti apa yang dimaksud dengan al-Mahdi itu
sendiri.
Kata al-Mahdi sering dipasangkan oleh orang dengan
perkataan Imam yang berarti Pemimpin, jadi bila disebut sebagai Imam al-Mahdi
(baca: Imam Mahdi) maka berarti orang atau pemimpin yang telah mendapat hidayah
atau petunjuk dari Allah.
Dengan demikian bisalah kita tarik garis lurus
pengertian ini dengan kriteria apa yang disebut al-Qur'an terhadap orang yang
telah mendapatkan petunjuk Allah ini :
Berdasarkan ayat diatas terdapatlah kesimpulan, bahwa
siapapun bisa menjadi al-Mahdi. Karena petunjuk dan bimbingan dari Allah itu
bisa ada pada manusia manapun diantara hamba-hambaNya yang dikehendaki oleh
Allah sendiri tanpa mesti terikat dengan satu individu tertentu.
Ayat diatas tidak menunjukkan pengecualian petunjuk dan
bimbingan Allah itu hanya ditujukan kepada orang-orang yang beriman saja, sebab
keadilan Allah itu tidak terbataskan dan sangat susah untuk bisa kita tebak.
Dalam bukunya yang berjudul Islam Aktual,
Jalaludin Rakhmat meriwayatkan bahwa Khalifah Ali bin Abu Thalib ra pernah
berkata : "Hikmah itu barang berharga yang hilang
dari seorang Mukmin, karena itu, dimanapun orang Mukmin menemukan hikmah, maka
harus memungutnya. Ambillah hikmah itu walaupun dari orang
munafik!"
Begitupun Nabi Muhammad Saw sendiri pernah bersabda :
Jadi bisa saja seorang yang kafir mendapatkan bimbingan
oleh Allah dalam hal ilmu duniawi, akan tetapi dia hampa dari bimbingan Allah
untuk ilmu akhirat. Sebaliknya melalui tangan-tangan orang-orang kafir inilah
Allah membuktikan kebesaran-Nya sekaligus mengajarkan kepada kaum Muslimin atas
kebenaran risalah Rasul-Nya.
Sebagaimana bunyi dari bagian terakhir ayat tersebut :
"Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan
yang telah mereka kerjakan."
Ini merupakan penerangan kepada kita, bahwa cendikiawan
manapun itu dan berasal dari agama apapun dia tidak menutup kemungkinan bagi
Allah untuk membagikan ilmu dunia-Nya kepada mereka, untuk berlaku sebagai
al-Mahdi, sebagai orang yang dibimbing Allah.
Akan tetapi jika dalam urusan ke-Tuhanan al-Mahdi ini
berlaku ingkar, berlaku menyekutukan Allah terhadap yang lain maka seluruh ilmu
dan bimbingan yang diberikan oleh Allah untuknya tidak akan memberikan pengaruh
apa-apa bagi kehidupan akhiratnya kelak.
Dan berdasarkan Hadist yang diriwayatkan oleh Ibn Amr
ad-Dani dari Jabir ibn 'Abdillah yang telah kita kutip diatas, bahwa 'Isa
al-Masih akan turun kepada al-Mahdi adalah satu perwujudan dari kembalinya
ajaran 'Isa yang sejati kepada orang-orang yang telah dibimbing oleh Allah dalam
urusan agama yang tidak akan menyalahi satu titikpun terhadap apa-apa yang sudah
diajarkan oleh Muhammad Saw.
Kita lihat kembali satu Hadist dibawah ini :
Ini juga menjadi satu tambahan nubuat yang jelas, bahwa
cahaya kebesaran Islam akan beralih kepada kaum cendikiawan dari negeri barat
yang telah mendapatkan hidayah Allah untuk berakidahkan Islam.
Nabi Muhammad Saw memberikan tamsilan bahwa pada masa
itu manusia akan keluar dari arah timur, yaitu dari arah umumnya matahari terbit
setiap harinya kemudian menyerahkan kekuasaan kepada al-Mahdi yang memiliki
pengertian tenggelamnya cendikiawan-cendikiawan Muslim dari asal kelahiran Islam
kedalam perpecahan dan kebodohannya telah menghantarkan kemegahan dan kebenaran
risalah Allah kepada orang-orang Barat.
Kita kenal orang-orang semacam
Maurice
Bucaille, Napoleon Bonaparte, Will Durant, Ahmad Deedat, Prof. Dr. Joe Leigh
Simpson, Proffesor Moore, Thomas Muhammad Clayton, Thomas Irving, Dr. Umar Rolf
Baron Ehrenfels, Sir Jalaludin Louder Brunton adalah sederetan kecil dari daftar
nama-nama orang yang telah membuktikan kebenaran agama Allah yang berasal dari
negeri Barat.
Dan kaum muslimin bersama 'Isa al-Masih akan bahu
membahu bersama al-Mahdi didalam menumpas Dajjal, bahwa para pakar ilmu
pengetahuan bersama-sama dengan Ahli Kitab yang tercerahkan dan segenap kaum
Muslimin akan mengadakan perlawanan terhadap para pembangkang agama, para
pimpinan dan masyarakat dinegara zionis yang menawarkan racun dalam bentuk madu
kepada masyarakat Islam, menjual neraka dengan nama syurga kepada orang-orang
yang beriman.
Semoga kita semua dapat terhindar dari Dajjal-dajjal
ini dan bersama mencerahkan kembali bumi Timur dengan ajaran Islam yang sejati,
mengembalikan kebenaran dari ajaran 'Isa al-Masih yang telah diselewengkan,
menjadi Mahdi-mahdi yang siap bertempur dijalan Allah dengan segenap jiwa, raga
dan harta.
|
"Our Lord, grant us from among our wives and offspring comfort to our eyes and make us an example for the righteous."
Jumat, 12 Juli 2013
Tanda Tanda Kiamat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar