Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Tulisan ini saya
turunkan untuk menjadi renungan bagi kita semua, termasuk diri saya sendiri
didalam memahami Islam secara utuh dan menghilangkan segala macam khurafat,
dengki, takhayul dan hal-hal lainnya yang dapat menyebabkan kehilangan salah
satu unsur keseimbangan dari wahyu Allah ini berdasarkan Khofi As Zakiah [hati
yang suci] yang amat Khullus [ikhlas] serta dihiasi dengan kebajikan Allat Dawam
[yang abadi] lagi disertakan Tahmit [pujian] dan Tamjit Allat Tamami [kebenaran
yang sempurna].
Mari sejenak kita
merenungkan kembali wahyu Allah dibawah ini:
"Kemudian mereka
menjadikan urusan mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. Masing-masing
golongan merasa bangga dengan keyakinannya itu." (QS. 23:53)
"Muhammad itu
sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia
adalah Rasul Allah dan penutup para Nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu." (QS. 33:40)
"Nabi-nabi itu adalah
bersaudara yang bukan satu ibu, ibunya bermacam-macam, namun agamanya satu."
(HR. AlSaikhan dan Abu Daud)
Rasulullah Saw
bersabda :
'Sesungguhnya aku mempunyai beberapa nama: Aku Muhammad, Aku Ahmad , Aku yang penghapus karena aku, Allah menghapuskan kekafiran, Aku pengumpul yang dikumpulkan manusia dibawah kekuasaanku dan aku pengiring yang tiada kemudianku seorang Nabipun.'
(Bukhari dan Muslim, Kitab-ul-Fada'il, Bab: Asmaun-Nabi; Tirmidhi, Kitab-ul- Adab, Bab: Asma-un-Nabi; Muatta', Kitab-u-Asma in-Nabi, Al- Mustadrak Hakim, Kitab-ut-Tarikh, Bab: Asma-un-Nabi.)
'Sesungguhnya aku mempunyai beberapa nama: Aku Muhammad, Aku Ahmad , Aku yang penghapus karena aku, Allah menghapuskan kekafiran, Aku pengumpul yang dikumpulkan manusia dibawah kekuasaanku dan aku pengiring yang tiada kemudianku seorang Nabipun.'
(Bukhari dan Muslim, Kitab-ul-Fada'il, Bab: Asmaun-Nabi; Tirmidhi, Kitab-ul- Adab, Bab: Asma-un-Nabi; Muatta', Kitab-u-Asma in-Nabi, Al- Mustadrak Hakim, Kitab-ut-Tarikh, Bab: Asma-un-Nabi.)
"Hubunganku dengan
kenabian sebelumku seperti layaknya pembangunan suatu istana yang terindah yang
pernah dibangun. Semuanya telah lengkap kecuali satu tempat untuk satu batu
bata. Aku mengisi tempat tersebut dan sekarang sempurnalah istana itu." (HR.
Bukhari dan Muslim)
"Aku diutus oleh Allah
untuk menyebarkan wahyu-Nya kepada seluruh dunia. Dan garis kenabian berakhir
pada ku." (Muslim, Tirmidzhi, Ibnu Majah)
'Abdur Rahman bin
Jubair berkata: "Aku mendengar Abdullah bin 'Amr ibn-'As meriwayatkan bahwa
suatu hari Nabi Saw keluar dari rumahnya dan berkumpul bersama kami. Sikapnya
menunjukkan kegelisahan hatinya seolah beliau akan meninggalkan kami." Beliau
bersabda, "Aku Muhammad, Nabi Allah yang ummi" dan kalimatnya tersebut
diulang sebanyak tiga kali. Lalu dilanjutkannya: "Tidak akan ada Nabi lagi
setelah aku !" (Musnad Ahmad, Marwiyat'Abdullah bin Amr ibn'-As.)
Nabi Saw bersabda:
"Jika saja ada Nabi sesudah aku, tentulah dia adalah Umar Bin Khatab."
(Tirmidzi, Kitab-ul- Manaqib)
Dari Sa'd bin Abi
Waqqas r.a.
Nabi Saw berkata kepada Ali r.a [dalam perang tabuk]: "Antara aku dengan engkau laksana hubungan antara Musa dan Harun, tetapi tidak ada nabi lagi sesudahku."
(Bukhari dan Muslim, Kitab Fada'il as-Sahaba)
Nabi Saw berkata kepada Ali r.a [dalam perang tabuk]: "Antara aku dengan engkau laksana hubungan antara Musa dan Harun, tetapi tidak ada nabi lagi sesudahku."
(Bukhari dan Muslim, Kitab Fada'il as-Sahaba)
Thauban meriwayatkan:
Nabi Saw berkata: "Akan datang tiga puluh pendusta didalam umatku yang
masing-masing dari mereka akan mengatakan kepada dunia bahwa dia adalah seorang
Nabi, tetapi aku adalah garis terakhir dari kenabian dan tidak akan ada Nabi
lagi setelahku."
(Abu Dawud, Kitab-ul-Fitan)
(Abu Dawud, Kitab-ul-Fitan)
Nabi Saw bersabda:
"Diantara Bani Israel yang datang sebelum kalian telah membuat persekutuan
dengan Tuhan sekalipun mereka bukan Nabi-nabiNya. Jika saja akan ada Nabi
sesudahku dari kaumku maka tentulah dia adalah Umar Bin Khatab." (Bukhari,
Kitab-ul-Manaqib)
Nabi Saw: "Tidak akan
ada Nabi sesudahku dan tidak akan ada Nabi baru lagi pada jemaah yang diikuti
siapa saja." (Baihaqi, Kitab-ul Rouya; Tabarani)
Nabi Saw bersabda:
"Aku adalah garis terakhir dari kenabian Allah dan masjidku adalah masjid
terkahir [Ini merefer kepada Masjid yang didirikan oleh Nabi Saw]."
(Muslim, Kitab-ul-Hajj; Bab:Fadl-us-Salat bi Masjidi Mecca wal Medina)
(Muslim, Kitab-ul-Hajj; Bab:Fadl-us-Salat bi Masjidi Mecca wal Medina)
Pada ayat 33:40 diatas
yang juga ditunjang oleh beberapa hadistnya yang saya kemukakan diatas
Rasulullah dikatakan sebagai Nabi terakhir [Khataman Nabiyyin] bukan penutup
para Rasul [Khatamarrasulun].
Kenapa demikian
?
Apa sih beda Nabi dan Rasul itu ?
Apa sih beda Nabi dan Rasul itu ?
Sampai hari ini saya
tidak berani mengatakan bahwa Muhammad Saw adalah penutup para Rasul, melainkan
penutup para Nabi.
Baiknya saya kemukakan
dahulu berbagai ayat suci yang daripadanya dapat diambil kesimpulan untuk
pengertian kedua istilah Nabi dan Rasul itu.
6/130.
Hai masyarakat Jin dan Manusia ! Apakah belum datang kepadamu Rasul-rasul dari jenis kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari [kiamat] ini ? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka membuktikan atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
Hai masyarakat Jin dan Manusia ! Apakah belum datang kepadamu Rasul-rasul dari jenis kamu sendiri, yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari [kiamat] ini ? Mereka berkata: "Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka membuktikan atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.
Ayat suci ini
membuktikan bahwa Rasul itu bukan saja terdapat pada masyarakat manusia, malah
juga ada pada bangsa Jin yang memang keadaannya bersamaan dengan manusia seperti
tersebut pada ayat 55/33 dan 72/11 jo. 46/29.
22/75
Allah memilih dari malaikat selaku Rasul-rasul begitupun dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Allah memilih dari malaikat selaku Rasul-rasul begitupun dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
42/51
Dan tiadalah seseorang yang Allah berkata-kata padanya kecuali dengan wahyu atau dari balik tabir [Hijab] atau Dia utus Rasul [malaikat] lalu dia berwahyu dengan ijin-Nya apa-apa yang Dia kehendaki, bahwa Dia maha Tinggi lagi Bijaksana.
Dan tiadalah seseorang yang Allah berkata-kata padanya kecuali dengan wahyu atau dari balik tabir [Hijab] atau Dia utus Rasul [malaikat] lalu dia berwahyu dengan ijin-Nya apa-apa yang Dia kehendaki, bahwa Dia maha Tinggi lagi Bijaksana.
43/80
Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia mereka dan bisikan mereka ? Sebenarnya Rasul-rasul Kami ada pada mereka menuliskan.
Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia mereka dan bisikan mereka ? Sebenarnya Rasul-rasul Kami ada pada mereka menuliskan.
Ketiga rangkaian ayat
suci ini secara terang menyatakan bahwa malaikat juga ada yang dinamakan Rasul
dengan tugas menyampaikan. Tugas ini memang terkandung pada maksud ayat-ayat
dibawah ini:
5/99
Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.
Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.
7/35
Wahai Bani Adam, jika datang padamu Rasul-rasul dari kaummu menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka siapa yang insyaf dan berbuat shaleh akan tiadalah ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka itu berduka cita.
Wahai Bani Adam, jika datang padamu Rasul-rasul dari kaummu menceritakan kepadamu ayat-ayat-Ku, maka siapa yang insyaf dan berbuat shaleh akan tiadalah ketakutan atas mereka dan tidaklah mereka itu berduka cita.
21/25
Dan tidaklah Kami utus sebelum engkau seorang Rasul kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwa Tidak ada Tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku.
Dan tidaklah Kami utus sebelum engkau seorang Rasul kecuali Kami wahyukan kepadanya bahwa Tidak ada Tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku.
Walau begitu, adapula
Rasul yang tidak diterangkan yang masa hidupnya mungkin sebelum Muhammad atau
juga sesudahnya. Penjelasan ini terkandung didalam :
4/164
Dan ada Rasul-rasul yang sungguh telah Kami ceritakan mereka padamu dulunya, dan ada pula Rasul-rasul yang tidak Kami ceritakan mereka kepadamu...
Dan ada Rasul-rasul yang sungguh telah Kami ceritakan mereka padamu dulunya, dan ada pula Rasul-rasul yang tidak Kami ceritakan mereka kepadamu...
Dalam pada itu, pada
setiap bangsa diutus Allah Rasul yang menyampaikan ayat-ayatNya malah tidak
suatu bangsa yang disiksa Allah didunia kini kecuali telah ada Rasul pada bangsa
itu yang menyampaikan hukum Allah dengan bahasa kaum itu sendiri.
3/101
Dan kenapa kamu kafir karena dianalisakan ayat-ayat Allah sementara padamu ada Rasul-Nya? Dan siapa yang berpegang kepada hukum Allah maka dia diberi petunjuk kepada tuntunan yang kukuh.
Dan kenapa kamu kafir karena dianalisakan ayat-ayat Allah sementara padamu ada Rasul-Nya? Dan siapa yang berpegang kepada hukum Allah maka dia diberi petunjuk kepada tuntunan yang kukuh.
10/47
Dan bagi setiap ummat itu ada Rasul, ketika datang Rasul mereka maka terlaksanalah diantara mereka secara efektif dan mereka tidak dizalimi.
Dan bagi setiap ummat itu ada Rasul, ketika datang Rasul mereka maka terlaksanalah diantara mereka secara efektif dan mereka tidak dizalimi.
14/4
Dan tidaklah Kami utus seorang Rasul kecuali dengan bahasa kaum itu sendiri agar dia menerangkan pada mereka, dan siapa yang sesat maka Allah menyesatkan orang yang Dia kehendaki dan menunjuki orang yang Dia kehendaki. Dan Dia mulia, Bijaksana.
Dan tidaklah Kami utus seorang Rasul kecuali dengan bahasa kaum itu sendiri agar dia menerangkan pada mereka, dan siapa yang sesat maka Allah menyesatkan orang yang Dia kehendaki dan menunjuki orang yang Dia kehendaki. Dan Dia mulia, Bijaksana.
17/15
Siapa yang dapat petunjuk maka dia mendapat petunjuk itu untuk dirinya, dan siapa yang sesat maka dia menyesatkan dirinya, dan tidaklah dia menanggung kesalahan orang lain. Dan tidaklah Kami menyiksa hingga Kami bangkitkan seorang Rasul.
Siapa yang dapat petunjuk maka dia mendapat petunjuk itu untuk dirinya, dan siapa yang sesat maka dia menyesatkan dirinya, dan tidaklah dia menanggung kesalahan orang lain. Dan tidaklah Kami menyiksa hingga Kami bangkitkan seorang Rasul.
28/59
Dan tidaklah Tuhanmu membinasakan negri hingga Dia bangkitkan pada kaumnya seorang Rasul yang menganalisakan kepada mereka ayat-ayat Kami, dan tidaklah Kami membinasakan negri itu kecuali penduduknya zalim.
Dan tidaklah Tuhanmu membinasakan negri hingga Dia bangkitkan pada kaumnya seorang Rasul yang menganalisakan kepada mereka ayat-ayat Kami, dan tidaklah Kami membinasakan negri itu kecuali penduduknya zalim.
Banyak sekali ayat
suci yang senada dengan ayat 17/15 ini diantaranya ayat 17/58 dan 6/65, tetapi
semua itu menjelaskan bahwa siksaan tersebut bukan berlaku sebelum periode
Muhammad Saw saja malah juga sesudah wafatnya beliau.
Ayat 28/59 membuktikan
bahwa sebelum penduduk negri itu disiksa [diazab] lebih dahulu diutus oleh Allah
seorang Rasul kepada mereka dan ayat 10/47 menjelaskan bahwa pada setiap umat
ada Rasul dikuatkan oleh ayat 14/4 dengan ketegasan bahwa Rasul itu menyampaikan
hukum Allah.
Allah lah yang
menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.
Perintah /hukum-hukum/ Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS. 65:12)
Perintah /hukum-hukum/ Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu-Nya benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS. 65:12)
Ayat 65/12 diatas juga
menyebutkan bahwa selain planet bumi kita ini, telah diciptakan oleh Allah Azza
Wajalla bumi-bumi lainnya didalam kawasan semesta raya-Nya. Dan sejenak mari
kita melihat pula ayat 42/29 dibawah ini :
Dan diantara
ayat-ayatNya adalah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk hidup yang
Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila
dikehendaki-Nya. (QS. 42:29)
Allah telah
menciptakan banyak planet-planet dan juga planet bumi dalam semesta-Nya, dan
Allah pun telah menyebarkan makhluk-makhluk hidup-Nya kepada keduanya, sekarang
apakah yang dimaksud dengan makhluk hidup itu menurut kriteria Qur'an ?
"Dan Allah telah
menciptakan semua jenis makhluk hidup dari Almaa', diantara mereka ada yang
berjalan atas perutnya /melata/, dan dari mereka ada yang berjalan atas dua kaki
serta dari mereka ada yang atas empat kaki. Allah menciptakan apa yang
dikehendaki-Nya, karena sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu." (QS.
24:45)
Jadi jika kita
menghubungkan antara ayat 65/12 dengan 42/29 dan 24/45 jo. 6/130 maka
didapatilah kesimpulan bahwa untuk planet-planet bumi yang lainnya dimana
terdapat kehidupan disana maka disana pun perintah atau hukum-hukum atau
ketetapan-ketetapan Allah akan berlaku sebagaimana yang diperlakukan-Nya
diplanet bumi kita ini.
Jadi, mengikuti
kriteria AlQur'an ini ... pada planet bumi lainnya yang juga memiliki manusia,
binatang dan sebagainya maka Allah mengirimkan para Nabi dan Rasul-Nya yang
mengibarkan bendera Tauhid, bahwa Tiada Ilah selain Allah.
So, itu adalah satu
kepastian dari Qur'an sendiri dan tidak bisa dibantah.
Tetapi sekarang, bagaimana mengaitkan hubungan antara fungsi KhatamanNabiyin Muhammad Saw dengan Rahmatan lil'alamin-nya ?
Tetapi sekarang, bagaimana mengaitkan hubungan antara fungsi KhatamanNabiyin Muhammad Saw dengan Rahmatan lil'alamin-nya ?
Kita sebelumnya sudah
membahas bahwa Muhammad itu adalah penutup para Nabi/akhir dari segala kenabian
tetapi beliau Saw bukanlah penutup para Rasul.
Rasul dalam bahasa Arab berarti utusan.
Rasulullah artinya utusan Allah.
Rasul dalam bahasa Arab berarti utusan.
Rasulullah artinya utusan Allah.
Dan sesuai dengan
ayat-ayat Qur'an yang diketengahkan pada bagian awal bahwa malaikat itu juga
adalah Rasulullah, sebab mereka adalah utusan-utusan atau pesuruh Allah yang
memiliki tugas masing-masing, seperti mencatat perbuatan baik dan buruk,
menurunkan wahyu dst.
Dengan wafatnya Nabi
Muhammad Saw maka berarti putus sudah wahyu kenabian untuk Bani Adam, karena
seluruh ajaran-Nya telah disempurnakan pada masa Muhammad Saw. Tidak ada yang
perlu ditambah atau dikurangi lagi, semuanya telah lengkap dan sempurna.
Selanjutnya Allah akan
terus mengirim Rasul-rasulNya, baik itu berupa malaikat atau juga manusia. Ingat
.... tidak pernah ada malaikat ataupun Jin dinisbatkan oleh Allah dalam AlQur'an
sebagai Nabi melainkan hanya sebagai Rasul alias pesuruh alias utusan karena
pangkat kenabian hanya ada pada manusia dan itu telah diakhiri oleh Rasulullah
Muhammad Saw.
Jadi dari sana dapat
disimpulkan bahwa Rasul adalah yang bertugas menyampaikan hukum Allah, ada yang
menerimanya langsung dari Allah seperti para Nabi dan malaikat tetapi ada pula
yang menerimanya tidak langsung dari Allah tetapi perantaraan AlQur'an yang
disampaikan oleh Nabi Saw selaku Nabi terakhir. Nabi adalah manusia yang
menerima petunjuk Allah secara langsung kemudian menyampaikan hukum Allah itu
kepada manusia lain selaku Rasul.
Sekarang ... Rasul
yang bagaimana yang akan ada pada umat Muhammad Saw ini ?
Untuk itu Nabi Saw bersabda :
Untuk itu Nabi Saw bersabda :
Nabi Saw bersabda:
"Allah tidak akan mengirimkan Nabi lagi sesudahku, tetapi hanya Mubashshirat"
Dia menukas: Apakah al-Mubashshirat tersebut ?. Lanjutnya : Mimpi yang baik
serta petunjuk yang benar.". (Musnad Ahmad, Marwiyat Abu Tufail, Nasa'i, Abu
Dawud)
Dari Abu Hurairah r.a.
ia menerangkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah SWT akan
mengirimkan untuk ummat ini pada permulaan setiap seratus tahun seorang Mujaddid
yang akan memperbaharui agama." (Musnad Abu Dawud)
Jadi jika selama ini
ada pendapat yang menyatakan bahwa Nabi dan Rasul adalah sama atau juga bahwa
setiap Rasul itu sudah pasti Nabi tetapi setiap Nabi belum tentu Rasul menurut
saya keliru berdasarkan ayat-ayat Qur'an dan Hadist-hadist yang saya kutip
dibagian atas.
Jadi sekali lagi ....
yang akan ada ditengah-tengah umat dan menjadi Rasul Allah sepeninggal Nabi
Muhammad Saw itu bukan Rasul dalam pengertian Nabi melainkan Rasul alias utusan
dalam pengertian Mujaddid dan juga mereka-mereka yang tergolong kedalam
Al-Mubashirat yang akan menuntun umat Islam menuju kepada pemahaman,
penganalisaan serta penafsiran yang benar sesuai dengan konteks jamannya,
mengikuti apa-apa yang tercantum didalam AlQur'an.
Sekarang kita kembali
kepada hubungan antara fungsi KhatamanNabiyin Muhammad Saw dengan Rahmatan
lil'alaamin Muhammad Saw.
Apa itu 'Alaamin
?
Ada penterjemah yang mengartikannya dengan "seluruh alam" dimana termasuk semua ciptaan, berbentuk bintang, planet, bulan dan yang ada padanya. Adapula yang mengartikannya sebagai "segala makhluk", tetapi maksudnya bersamaan dengan "segala alam" dimana terdapat benda hidup dan benda jumud yang tak pernah memiliki ruh.
Ada penterjemah yang mengartikannya dengan "seluruh alam" dimana termasuk semua ciptaan, berbentuk bintang, planet, bulan dan yang ada padanya. Adapula yang mengartikannya sebagai "segala makhluk", tetapi maksudnya bersamaan dengan "segala alam" dimana terdapat benda hidup dan benda jumud yang tak pernah memiliki ruh.
Semuanya saya anggap
memiliki kebenaran, tetapi aada yang perlu ditambahkan ... bahwa arti 'Alaamin
itu juga bisa sebagai "Seluruh manusia", yaitu manusia yang hidup diplanet bumi
dan diplanet-planet lain dalam daerah semesta raya seperti yang dimaksud pada
ayat 45/36.
"Maka bagi Allah-lah
segala puji, Tuhan langit dan Tuhan bumi, Tuhan semesta alam."
Hal ini ditandai
dengan keterangan Ayat-ayat suci lainnya yang mengandung istilah 'Alaamin dimana
dinyatakan "pemikiran bagi 'Alaamin" seperti pada ayat 6/90, 12/104, 38/87,
68/52, 81/2 dan dinyatakan sebagai "pertanda bagi 'alaamin" termuat pada ayat
21/91 dan 21/15.
Juga dinyatakan
"petunjuk bagi 'alaamin" tercantum pada ayat 3/97 dan dinyatakan sebagai
"peringatan bagi 'alaamin" termaktub dalam ayat 25/1, dan dinyatakan juga "dalam
dada 'alaamin" tertulis pada ayat 29/10.
Semua itu menyatakan
bahwa istilah 'Alaamin berarti juga "seluruh manusia" yang memiliki dada, diberi
peringatan, diberi petunjuk dan diberi pertanda untuk perhatian mereka agar mau
tunduk dengan hukum-hukum Allah.
Jadi jika Muhammad
disebut-sebut sebagai Rahmatan Lil'alaamin maka itu juga berarti Muhammad
merupakan pembawa teladan, contoh, petunjuk yang harus diikuti oleh seluruh
bangsa manusia dimana saja mereka berada dalam kawasan semesta raya.
Muhammad melalui wahyu
Qur'an-nya adalah pintu gerbang ilmu pengetahuan dunia dan akhirat yang
menjelaskannya kepada masyarakat Manusia dan Jin.
AlQur'an menyatakan :
"Hai masyarakat Jin
dan Manusia, jika kamu sanggup melintasi penjuru langit dan bumi, maka
lintasilah, kamu tidak dapat melakukannya kecuali dengan sulthan". (QS. 55:33)
Sulthan adalah
kekuatan, ilmu pengetahuan, tekhnologi, kemampuan dan sebagainya.
Dan dalam banyak
ayat-ayat-Nya Allah pun mengajarkan kepada manusia untuk melakukan pengenalan
terhadap alam semesta sebagai bukti atau tanda-tanda kebesaran dan ketauhidan
Allah Azza Wajalla.
"Orang-orang yang
mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka." (QS.3:191)
"Dan Dia menundukkan
untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, daripada-Nya.
Sesungguhnya pada yang demikian itu ada pelajaran bagi kaum yang mau
memikirkan." (QS. 45:13)
Banyak lagi ayat-ayat
Qur'an lainnya yang isinya bernada sama dengan dua ayat diatas, semua itu
ditujukan kepada seluruh masyarakat manusia dan juga masyarakat Jin yang
akhirnya sebagai refleksi atau contoh teladannya telah dilakukan sendiri oleh
Nabi Muhammad Saw dalam berbagai laku hidupnya.
"Sesungguhnya telah
ada pada Rasulullah itu suri teladan yang baik bagi orang yang beriman kepada
Allah dan [percaya kepada] hari kemudian serta banyak menyebut Allah." (QS.
33:21)
Bagaimana pula seorang
pengemban risalah Allah, seorang pendakwa, seorang pemimpin umat dan sekaligus
juga sebagai Nabi yang dimuliakan hanya mampu berkata namun tidak mampu
melaksanakan apa yang dikatakannya ?
Untuk itu Allah telah
menjadikan Muhammad Saw sebagai contohnya.
Nabi Muhammad memfatwakan agar orang mau memperhatikan alam sekitarnya, memikirkan penciptaan langit dan bumi serta menganjurkan umatnya untuk mencari "sulthan" agar dapat melintasi seluruh penjuru langit dan bumi ... itu karena beliau sudah melakukannya sendiri pada peristiwa Mi'rajnya ke Muntaha, sebagai planet terjauh dan mungkin merupakan planet terpinggir dalam semesta raya dengan pertolongan Allah.
Nabi Muhammad memfatwakan agar orang mau memperhatikan alam sekitarnya, memikirkan penciptaan langit dan bumi serta menganjurkan umatnya untuk mencari "sulthan" agar dapat melintasi seluruh penjuru langit dan bumi ... itu karena beliau sudah melakukannya sendiri pada peristiwa Mi'rajnya ke Muntaha, sebagai planet terjauh dan mungkin merupakan planet terpinggir dalam semesta raya dengan pertolongan Allah.
Kekuatan atau sulthan
yang ada pada Nabi Saw adalah kekuatan Allah karena dia adalah utusan-Nya.
Muhammad bercerita
tentang pedagangan yang jujur .... itupun telah dilakukannya dalam hidup
kesehariannya hingga bahkan beliau dijuluki oleh masyarakat sebagai
Al-Amin.
Dan banyak lagi hal-hal lainnya yang merupakan refleksi dari Rahmatan Lil'Alaaminnya itu.
Dan banyak lagi hal-hal lainnya yang merupakan refleksi dari Rahmatan Lil'Alaaminnya itu.
Lalu dimana fungsi
KhatamanNabiyinnya ?
Sebagian sudah dijelaskan pada bagian atas dan diberi penambahan sedikit bahwa salah satu fungsi KhatamanNabiyyin-nya itu adalah sebagai satu-satunya pemberi contoh teladan yang sesuai dengan nilai-nilai keTuhanan yang mana didalam dirinya telah melebur seluruh sifat-sifat para Nabi dan Rasul sebelum beliau.
Sebagian sudah dijelaskan pada bagian atas dan diberi penambahan sedikit bahwa salah satu fungsi KhatamanNabiyyin-nya itu adalah sebagai satu-satunya pemberi contoh teladan yang sesuai dengan nilai-nilai keTuhanan yang mana didalam dirinya telah melebur seluruh sifat-sifat para Nabi dan Rasul sebelum beliau.
Tidak ada lagi tokoh
yang mampu dan berhak menjadi panutan kecuali Rasulullah Saw.
Karenanya Muhammad sebagai penutup para pemberi contoh yang paling baik, sebagai penutup garis kenabian, sebagai KhatamanNabiyyin yang Rahmatan Lil 'Alaamin.
Karenanya Muhammad sebagai penutup para pemberi contoh yang paling baik, sebagai penutup garis kenabian, sebagai KhatamanNabiyyin yang Rahmatan Lil 'Alaamin.
Bagaimana dengan para
Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah diberbagai belahan bumi lainnya disemesta
raya ? Apakah mereka harus mengakui kenabian Muhammad sebagai Nabi terakhir
planet bumi ?
Saya jawab ... benar
!
Sebab seperti kata beliau Saw sendiri, semua Nabi adalah bersaudara, mengajarkan agama atau risalah yang sama, yaitu Tauhid, Tiada Ilah yang patut disembah kecuali Ilah yang namanya ALlah yang Maha Esa dalam segala bidang-Nya.
Sebab seperti kata beliau Saw sendiri, semua Nabi adalah bersaudara, mengajarkan agama atau risalah yang sama, yaitu Tauhid, Tiada Ilah yang patut disembah kecuali Ilah yang namanya ALlah yang Maha Esa dalam segala bidang-Nya.
Masing-masing Nabi dan
Rasul telah diberikan tanda atau petunjuk oleh Allah mengenai kedatangan
Muhammad Saw selaku Nabi penutup [QS. 2:146], hal ini bisa dibuktikan melalui
berbagai temuan para ahli kitab, ahli manuskrip dan juga ahli Qur'an sekarang
ini.
Bahwa Nabi Adam telah
diberi penjelasan segala sesuatunya oleh Allah itu tercantum dalam AlQur'an
[2:37 dan lainnya] dan terlepas dari kontroversial palsu-tidaknya Injil Barnabas
disanapun dijelaskan bahwa pada mula pertama Adam diciptakan beliau telah
melihat 2 khalimah syahadat yang merupakan kesaksian akan kedatangan Muhammad
Saw.
Dalam Bible masa kini
dinyatakan pada Ulangan 18:18 dan Ulangan 33:1-2 mengenai pengakuan Musa as atas
kedatangan Muhammad Saw, juga pada Injil Yohanes 1:19-25 tentang penolakan Isa
ALmasih atas klaim orang-orang Yahudi dari Jerusalem tentang Nabi yang
dijanjikan Musa, juga Yesaya 41:1-4, Yohanes 16:4-15 dsb.
Dari dalam AlQur'an
sendiri misalnya ayat 2:146, 7:157, 61:6 dan sebagainya.
Dari dalam Vedha didapati nama Ahmad, Kalky Autar dst.
Dari dalam Vedha didapati nama Ahmad, Kalky Autar dst.
Semua itu semakin
menguatkan kedudukan Muhammad sebagai KhatamanNabiyyin-nya, dan saya yakin bahwa
dalam teks asli masing-masing Kitabullah sebelumnya [yang tidak diubah dan
dihancurkan oleh tangan-tangan manusia] akan didapati dengan jelas sekali
kenubuatan Rasulullah Saw.
Dan atas dasar ini
juga saya berani mengatakan bahwa fungsi KhatamanNabiyyin Muhammad juga termuat
dalam ajaran dan risalah para Nabi/Rasul yang diutus oleh Allah kepada manusia
dan kaum mana saja diberbagai planet bumi semesta raya.
Mengenai mereka akan
mengakuinya atau tidak ... itu bukan satu masalah besar.
Sesungguhnya telah berlalu para Nabi dan Rasul Allah sebelumnya yang mana mereka selalu mendapat tantangan hebat dari manusia. Muhammad tidak akan kehilangan sifat KhatamanNabiyyinnya hanya karena orang tidak mengakui kenabian dan kerasulan beliau.
Sesungguhnya telah berlalu para Nabi dan Rasul Allah sebelumnya yang mana mereka selalu mendapat tantangan hebat dari manusia. Muhammad tidak akan kehilangan sifat KhatamanNabiyyinnya hanya karena orang tidak mengakui kenabian dan kerasulan beliau.
Dengan begitu, seorang
ulama yang berdakwah kesatu pedalaman yang belum pernah mengenal ajaran Islam,
dia bisa juga disebut seorang Rasul, seorang penyampai ajaran Allah.
Bukti-bukti sudah
dijelaskan dan dianalisakan, jika masyarakat mau membantah ... silahkan saja
bersama-sama kita buktikan kebenarannya nanti pada hari kemudian.
Sesungguhnya Saya
bersaksi, tiada Ilah yang patut disembah, tempat meminta pertolongan, tempat
mengadu dan lain sebagainya kecuali Allah yang Maha Esa dalam berbagai bidang
dan sifat-Nya, tidak beranak dan tidak diperanakkan, menguasai seluruh langit
dan bumi serta apa yang ada diantara keduanya, tiada serikat bagi-Nya.
Dan Saya bersaksi
bahwa KhatamanNabiyin, Muhammad bin Abdullah Rasul Allah adalah benar seorang
Nabi yang ummi, seorang utusan Allah yang namanya terdapat pada berbagai kitab
suci Allah dan dinubuatkan oleh seluruh Nabi dan Rasul-Nya.
Saya telah menolak
semua paham keNabian yang didakwa oleh manusia-manusia Bani Adam setelah beliau,
termasuk klaim Mirza Ghulam Ahmad, Elijah Muhammad, Lia Aminuddin, Ahmad Mukti,
Lois Farakhan, Musailama dan sejumlah nama-nama Dajjal lainnya berdasarkan
AlQur'an dan Sunnah Rasul yang benar.
Akhirnya kepada Allah
sajalah saya memohon ampun atas segala dosa dan salah, baik yang disengaja atau
tidak disengaja, dan penghargaan serta penghormatan tertinggi Saya persembahkan
kepada Rasulullah Muhammad Saw sang Nabi penutup, reformer sejati, pintu gerbang
ilmu pengetahuan dunia dan akhirat dan salam takzim juga kucurahkan untuk para
keluarga dan keturunan beliau serta para sahabatnya yang mendapatkan petunjuk
Allah dibawah bendera Tauhid baik dahulu, sekarang dan yang akan datang
dimanapun mereka berada.
Armansyah,
S.Kom
Armansyah@yahoo.com
http://www.geocities.com/arman_syah/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar